Jingle PIK_R TUNAS MULYA

http://pikrtunasmulya.blogspot.com/2013/06/jingle-pikr-tunas-mulya.html.

Pendewasaan Usia Perkawinan

Pendewasaaan usia perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama yaitu 20 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki.

Tentang PIK-R Tunas Mulya

PIK-R atau Pusat Informasi dan Konseling Remaja merupakan suatu organisasi yang menjadi wadah untuk menampung segala keluhan-keluhan remaja

NAPZA

N = Narkotika A = Alkohol P = Psikotropika Za = Zat adiktif

Jumat, 29 November 2013

materi-materi yang dapat diunduh

Pernikahan Dini dan Peran Penting PIK-Remaja Dalam Menanggulanginya



A.    Pengertian Pernikahan Dini
Pernikahan dini adalah suatu pernikahan yang salah satu atau kedua pasangan berusia di bawah usia minimal untuk melakukan pernikahan, yaitu 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki ( masih berusia remaja ).
B.     Faktor yang mendorong Pernikahan Dini
Beberapa faktor yang mendorong terjadinya pernikahan dini yang sering dijumpai di lingkungan masyarakat kita yaitu :
a. Ekonomi
Pernikahan dini terjadi karena kondisi perekonomian dalam keluarga yang tergolong kurang atau dalam garis kemiskinan. Demi meringankan beban orang tua, anak perempuannya dinikahkan dengan laki-laki yang dianggap mampu.
b. Pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan ataupun pengetahuan orang tua, anak dan masyarakat, mempengaruhi  pola pikir mereka dalam memahami dan mengerti makna dan tujuan dari dilangsungkannya pernikahan  dan menyebabkan adanya  kecenderungan menikahkan  anaknya yang masih dibawah umur.
c. Faktor orang tua
Orang tua khawatir terkena aib karena anak perempuannya berpacaran dengan laki-laki yang sangat lengket/dekat sehingga segera menikahkan anaknya.
d. Media massa
Maraknya ekspose seputar seks di media massa menyebabkan remaja modern semakinpermisif atau terbuka terhadap seks.

e. Faktor sosial-budaya
Pernikahan dini terjadi karena orang tuanya takut anaknya dikatakan perawan tua sehingga segera dikawinkan.
f. Pergaulan Bebas pada Remaja
Akibat pergaulan  yang bebas dan  gaya pacaran yang  kebarat-baratan sering menimbulkan kehamilan di luar nikah atau sering disebut dengan Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD). Keadaan seperti inilah yang mendorong orang tua untuk segera menikahkan anaknya agar sah dimata hukum.
C.    Dampak Pernikahan Dini
Pernikahan dini menimbulkan tak sedikit permasalahan, antara lain:
  1. Dampak Biologis/ Fisik
Secara biologis alat  reproduksinya belum matang (masih dalam  proses menuju  kematangan) sehingga belum  siap untuk melakukan hubungan seks dengan  lawan  jenisnya. Secara medis menikah di usia dini dapat mengubah sel normal (sel yang biasa tumbuh pada anak-anak) menjadi sel ganas yang akhirnya dapat menyebabkan infeksi kandungan dan kanker.  
2.  Dampak Psikologis
Secara psikologis berpengaruh pada kondisi mental yang masih labil serta belum adanya kedewasaan dari si anak. Dikhawatirkan, keputusan yang diambil untuk menikah adalah keputusan remaja yang jiwa dan kondisi psikologisnya belum stabil. Jadi, keputusannya bukan orang dewasa, yang belum menyadari bahwa menikah adalah suatu keputusan besar dimana akan menimbulkan hak dan kewajiban dalam perkawinan yang dijalaninya.
3.      Dampak Ekonomi
Pernikahan yang dilakukan di bawah umur sering kali belum mapan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Sehingga ini pun dikhawatirkan akan menjadi pemicu timbulnya kekerasan dalam rumah tangga, hak kesehatan reproduksi rendah maupun meningkatnya tindak kejahatan.
4. Dampak Sosial (Subordinasi Keluarga)
Menempatkan perempuan pada posisi yang rendah dan hanya dianggap pelengkap seks laki-laki saja. Kondisi ini hanya akan melestarikan  budaya patriarki yang bias gender yang akan melahirkan kekerasan  terhadap perempuan.
Dampak yang lain adalah rawannya praktik aborsi, penyimpangan seksual (pedofilia),  putus sekolah dan baby boom (membludaknya angka kelahiran bayi).
D.    Fakta pernikahan dini di Indonesia
Indonesia termasuk negara dengan presentase pernikahan dini yang tinggi di dunia ( peringkat 37) dan  tertinggi kedua di ASEAN setelah Kamboja. Pada tahun 2010, terdapat 158 negara dengan usia legal minimum menikah adalah 18 tahun ke atas, dan Indonesia masih diluar itu.


Gambar 1. Presentase Perempuan umur 10-59 Tahun menurut Umur Perkawinan Pertama
Sumber : BkkbN 2012


Grafik di atas ini menunjukkan bahwa angka pernikahan dini di Indonesia tergolong sangat tinggi. Terbukti perkawinan pertama pada usia 15-19 tahun mencapai hampir separuh dari jumlah total. Hal yang seperti ini akan semakin menaikkan Total Fertility Rate



E.     Peran Penting PIK-Remaja dalam Menanggulangi Pernikahan
PIK-Remaja adalah Suatu wadah program GenRe yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja/ mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kesehatan reproduksi serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya.
Salah satu tujuan penting Pusat Informasi dan Konseling Remaja adalah menanggulangi pernikahan dini dengan cara memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) adalah upaya untuk meningkatkan usia pada perkawinan pertama, sehingga pada saat perkawinan diharapkan  mencapai usia minimal 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Semakin banyak yang mengetahui program PUP dan manfaatnya, maka angka pernikahan dini dapat di tekan.
Melalui wadah ini remaja-remaja akan semakin terarah menjadi seorang GenRe (Generasi beRencana). Mereka akan mandapat pengetahuan  bagaimana merencanakan secara baik jenjang pendidikan, berkarir dalam pekerjaan, dan kehidupan berkeluarga (kapan menikah, kapan mempunyai anak, berapa jumlah anaknya, bagaimana mendidik anak).
F.     Solusi Lain untuk Menanggulangi Pernikahan Dini
1.      Perlunya pengawasan orang tua terhadap pergaulan anaknya, sehingga terhindar dari pergaulan bebas.
2.      Memperkenalkan ajaran agama sejak dini,sehingga akan menjauhkan anak dari hal-hal yang kurang baik.
3.      Memberlakukan seluruh akses internet di kalangan sekolah, warnet dan rumahan yang bebas dari situs-situs porno.

HIV dan Aids

HIV DAN AIDS
HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia.
AIDS (Acguired Immuno–Deviensi Syndromer) adalah  kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit dari luar.

BAHAYA AIDS
Orang yang telah mengidap virus AIDS akan menjadi pembawa dan penular AIDS selama hidupnya, walaupun tidak merasa sakit dan tampak sehat. AIDS juga dikatakan penyakit yang berbahaya karena sampai saat ini belum ada obat atau vaksin yang bisa mencegah virus AIDS. Selain itu orang terinfeksi virus AIDS akan merasakan tekanan mental dan penderitaan batin karena sebagian besar orang di sekitarnya akan mengucilkan atau menjauhinya. Dan penderitaan itu akan bertambah lagi akibat tingginya biaya pengobatan. Bahaya AIDS yang lain adalah menurunnya sistim kekebalan tubuh. Sehingga serangan penyakit yang biasanya tidak berbahaya pun akan menyebabkan sakit atau bahkan meninggal.

GEJALA-GEJALA AIDS
Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah :
  • Berat badan turun dengan drastis.
  • Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
  • Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul tanpa sebab.
  • Mencret atau diare yang berkepanjangan.
  • Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau KAPOSI SARKOM).
  • Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
  • Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian.

PENULARAN AIDS
Sebelumnya virus AIDS tidak mudah menular virus influensa. Kita tidak usak terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, karena AIDS tidak akan menular dengan cara – cara seperti di bawah ini :
  • Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan seksual ).
  • Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
  • Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS.
  • Makan dan minum.
  • Gigitan nyamuk dan serangga lain.
  • Sama-sama berenang di kolam renang
Hal-hal diatas bukan penyebab menularnya AIDS dapat terjadi melalui cara-cara sbb :
  • melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV
  • Transfusi darah yang mengandung virus HIV
  • Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang mengidap virus AIDS
  • Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus AIDS kepada janin yang dikandungnya.
KELOMPOK YANG MEMPUNYAI RESIKO TINGGI TERTULAR AIDS
  • Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya.
  • Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya : Homo seks ( melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan seksual dengan sesama wanita ), Waria dan mucikari.
  • Penerima transfusi darah
  • Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
  • Pecandu narkotika suntikan.
  • Pasangan dari pengidap AIDS
CARA PENCEGAHAN AIDS
  • Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
  • Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
  • Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
  • Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
  • Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin sterilisasinya.
Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu melalui seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus AIDS.

USAHA-USAHA YANG DILAKUKAN APABILA TERINFEKSI VIRUS AIDS
Usaha-usaha yang dilakukan terinfeksi virus AIDS disebut juga penerapan strategi pengobatan baru. Dalam pengobatan HIV / AIDS sangat penting mengetahui dinamika HIV, serta perjalanan penyakit ( patogenesis ) sehingga dapat melakukan tindakan dan pengobatan tepat waktu.
Beberapa harapan dan kabar baik dapat dicatat dari pertemuan-pertemuan “Van Couver” di Kanada saat ini cukup banyak obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Beberapa obat penghambat protease dan obat anti HIV sedang dalam tahap akhir untuk mendapat izin. Selain itu muncul pula pemeriksaan “Viral loard” yang prosesnya lebih mudah dalam mendeteksi RNA dari HIV dalam darah. Dan semua usaha diatas seharusnya di tunjang oleh motivasi dari penderita AIDS itu sendiri. Misalnya bagi mereka yang termasuk kelompok resiko tinggi terkena AIDS selalu memeriksakan darahnya secara teratur, paling sedikit 3-6 bulan sekali, demi keselamatan pasangan seksualnya. Dan yang tidak kalah penting adalah mendekatkan diri kepada Tuhan YME. Yaitu dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintahkan dan berusaha untuk menjauhi segala yang dilarangNya, agar penderitaan yang dirasakan tidak terlalu berat. Dan bagi masyarakat hendaknya jangan menjauhi mengucilkan mereka yang terinfeksi AIDS, tetapi seharusnya memberi dorongan atau semangat hidup, misalnya melalui nasehat-nasehat yang bisamenumbuhkan rasa percaya diri, sehingga mereka yang telah mengidap virus AIDS tidak putus asa dalam menjalani hidupnya.
Dengan adanya usaha-usaha diatas, niscaya masalah AIDS dapat diatasi, paling tidak dapat dicegah sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

MISTERI PENDEMI HIV/AIDS DIDUNIA
WHO ( World Healty Organisation)
WHO melaporkan bahwa sejak pertengahan 1995, jumlah komulatif penderita AIDS sebanyak 20 juta. 18,5 juta orang dewasa dengan separuhnya adalah kaum wanita, dan 1,5 juta adalah anak-anak. 50% dari penderita AIDS adalah kaum remaja /kaum muda dalam kelompok berusia 15-24 tahun.
Sejak 1 Januari 1996 WHA melaporkan jumlah penderita AIDS sebanyak 41 juta HIV/AIDS didunia. Dengan 35,4 juta remaja dan dewasa, 15,5 jutawanita, dan 5,6 juta anak-anak. Sedangkan untuk tahun 2000 ini WHO memperkirakan jumlah HIV akan mencapai 30-40 juta dan jumlah AIDS 12-18 juta.
PENDEMI HIV/AIDS REGONAL ASIA TENGGARA
Pendemi HIV/AIDS regonal asia tenggara pada tahun 1994 secara komulatif ditemukan 3745 AIDS, sedangkan sudah diperkirakan lebih dari 2 jura dari 11 negara termasuk Indonesia, dan jumlah tersebut akan menjadi 3,5 juta ditahun 1995.

SYNDROMA GUNUNG ES
Syndroma gunung es ini lebih menakutkan dunia, karena dengan ditemukannya HIV melalui pemeriksaan darah secara efidemilogi penyebaran HIV dimasyarakat akan menjadi lebih banyak 100-1000 kali. Sedangkan ditemukan satu AIDS berarti sudah ada 100-8000 orang yang tertular. Dari data yang ditemukan, HIV AIDS dapat terkena pada siapa saja, baik orang miskin, orang kaya, berpendidikan tinggi ataupun  rendah, laki-laki maupun wanita dan sabagainya.
Saat ini infeksi AIDS pada wanita meningkat dengan cepat, karena wanita merupakan kelompok yang rendah dan mudah terinfeksi tanpa disadari. Sedangkan anak yang lahir dari ibu yang mengidap HIV, setelah usia 2 tahun sudah mulai menunjukkan HIV terbesar 30-40%.

SITUASI AIDS DI INDONESIA
Penyakit AIDS banyak ditemukan diluar negeri, tetapi karena hubungan dengan bangsa menjadi semakin erat, maka penularannya harus tetap diwaspadai. Banyak orang asing datang ke indonesia dan banyak pula orang indonesia pergi keluar negeri untuk berbagai keperluan. Hal itu membuka kemungkinan terjadinya penularan AIDS.
Jumlah HIV/AIDS di Indonesia sampai akhir 1996, terdapat 449 kasus dengan 341 HIV dan 108 AIDS, terdapat di 16 propensi di Indonesia. Wanita yang terkena sebanyak 122 orang, WNI sebanyak 304 orang, Heteroseksual 276 orang, homoseks dan biseks 84 orang, drag user 4 orang, perinatal 1 dan 80 tidak diketahui cara tranmisinya. Menurut golongan umur, diindonesia ternyata yang paling banyak terserang AIDS adalah usia 20-29 tahun yaitu 120 orang, bayi yang berumur kurang dario 1 tahun dan 50 orang belum diketahui umurnya.
Dari 108 AIDS yang terbesar di 10 propinsi dan yang meninggal 66 orang, DKI Jakarta terbanyak dengan 57 AIDS dan 35 sudah meninggal.


Tuhan YME. Mempunyai kekuasaan dalam mengatur segala sesuatu yang ada dimuka bumi ini, Dialah yang menciptakan alam semesta dengan segala isinya. Begitupun dengan segala peristiwa yang terjadi dimuka bumi ini misalnya : kebahagiaan, kesedihan bencana alam, kelahiran, kematian, dan sebaginya. Muncullah virus HIV/AIDS merupakan salah satu peristiwa besar dalam sejarah kehidupan manusia.
HIV adalah suatu virus yang hidup dalam tubuh manusia, dan dan dapat menyebabkan timbulnya AIDS, yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia, sehingga tubuh mudah terserang penyakit dan lam kelamaan akan meninggal, sudah menjadi sifat manusia yang selalu ingin merasakan kenikmanatan tanpa mempedulikan akibatnya, misalnya : melakukan perzinahan, penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya. Kits umat manusia sudah mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan tersebut sangat dilarang,baik menurut ajaran agama masing-masing maupun aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari sebagian kita tetap saja melakukan hal-hal tersebut, misalnya : WTS, Homoseks,Biseks, Mucikari, dan orang-orang yang sering berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual diluar nikah. Dan berbahaya, dan sampai saat ini belum ditemukan obatnya.
Adapun gejala-gejala yang dapat kita lihatpada penderita AIDS yaitu demam yang berkepanjangan di sertai keringat malam, batuk dan sariwan yang terus menerus,berat badan turun dengan drastis, dsb, yang akan di akhiri dengan kematian.
Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat menyebabkan AIDS, yaitu melalui pencegahan misalnya :tidak melakukan hubungan seksual secara bebas, menghidarkan penggunaan narkotika suntikan, dan sebagainya.
AIDS merupakan cobaan atau bahkan hukuman daru Tuhan,yang tidak pernah di duga oleh umat manusia.
Tapi bagaimanapun beratnya cobaan yang diberikan, Tuhan YME. Akan selalu membukakan jalan bagi umatnya. Misalnya : sekarang dicanada telah ada obat anti HIV yang efektif untuk pengobatan kombinasi. Masalah AIDS ini tidak tentu akan menyebar luas, apabila dilakukan pencegahan secara dini, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

SARAN
  • Hendaknya kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berusaha menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa menyebabkan AIDS.
  • Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah (berzinah), dan jangan berganti-ganti pasangan seksual.
  • Apabila  berobat dengan menggunakan alat suntik, maka pastikan dulu apakah alat  suntik itu steril atau tidak.
  • Apabila melakukan tranfusi darah, terlebih  dahulu perikasakan apakah tranfusi darah itu bebas dari virus HIV.
  • Bagi para generasi muda, jauhilah obat-obatan terlarang terutama narkotika melalui alat suntik, alat-alat tato, anting tindik, dan semacamnya yang bisa saja menularkan AIDS, karena alat-alat aeperti itu tidak ada gunanya.dan hindarkan diri dari pergaulan bebas yang bersifat negatif.
  • Apabila ada seminar-seminar, penyuluhan-penyuluhan, iklan ataupun brosur-brosur, yang mengimpormasikan tentang AIDS, sebaiknya kita memperhatikan denganbaik, agar segala sesuatu tentang AIDS dapat diketahui, sehingga kita bisa menghindarkan diri sejak dini dari AIDS.
  • Orang yang mengetahui dirinya telah terinfeksi virus AIDS hendaknya menggunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual, agar virus AIDS tidak menular pada pasangan seksualnya.